Gambar Sampul PJOK · n_Bab 14 Kebugaran Jasmani (Latihan Sirkuit
PJOK · n_Bab 14 Kebugaran Jasmani (Latihan Sirkuit
Tarmudi B Hafid Ahmad Rithaudin

24/08/2021 11:54:14

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

212

Bab 14

Kebugaran Jasmani (latihan sirkuit)

Kebugaran Jasmani

(Latihan Sirkuit)

Bab

14

Hidup yang berkualitas dan kemajuan yang didapatkan

oleh diri kita, keluarga kita, lingkungan kita, dan masyarakat

kita merupakan efek dari tindakan yang positif, tindakan

yang positif diperoleh dari pemikiran yang jernih, pemikiran

yang jernih diperoleh dari jiwa yang kuat, dan jiwa yang kuat

diperoleh dari tubuh yang sehat. Hal tersebut, sesuai dengan

semboyan

"Men sana in corpore sano".

Latihan sirkuit

Tes kebugaran

jasmani

Lari cepat

Sit up

Pull up

Skor

Stopwatch

Loncat tegak

Lari jauh

Daya ledak

Kata

Kunci

Sumber: www.maralins.com.my

213

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

Peta Konsep

Apakah pokok pembelajaran Anda pada bab ini?

Pengertian latihan

sirkuit

Prinsip-prinsip

latihan sirkuit

Cara melakukan

latihan sirkuit

Pelaksanaan latihan

sirkuit

Tes dan pengukuran

kebugaran jasmani

Kebugaran

Jasmani

(Latihan

Sirkuit)

214

Bab 14

Kebugaran Jasmani (latihan sirkuit)

A. Pengertian Latihan Sikuit

Tujuan Pembelajaran

Pada pembelajaran ini, Anda diharapkan mampu menjelaskan definisi

latihan sirkuit.

Sistem latihan sirkuit diperkenalkan oleh Morgan dan Adamson pada

tahun 1953 di

University of Leeds

di Inggris. Latihan sirkuit tersebut semakin

populer dan diakui oleh banyak pelatih, ahli-ahli pendidikan jasmani,

dan siswa sebagai suatu sistem latihan yang dapat memperbaiki secara

serempak keseluruhan dari tubuh yaitu komponen

power

, daya tahan,

kecepatan, fleksibilitas, mobilitas, dan komponen-komponen lainnya.

Bentuk-bentuk latihan dalam sirkuit adalah kombinasi dari semua

unsur fisik. Latihan-latihannya bisa berupa lari naik-turun tangga, lari

ke samping, ke belakang, melempar bola, memukul bola dengan raket,

melompat, berbagai bentuk latihan beban, dan sebagainya.

Bentuk-

bentuk latihannya biasanya disusun dalam lingkaran. Oleh karena itu,

nama latihan ini disebut latihan sirkuit.

B. Prinsip-Prinsip Latihan Sirkuit

Tujuan Pembelajaran

Pada pembelajaran ini, Anda diharapkan mampu mengindentifikasi

prinsip-prinsip latihan sirkuit.

Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam latihan sirkuit yaitu

sebagai berikut.

1. Berat latihan

a. Berat latihan dengan kecepatan gerak maju (meter/detik) pada

latihan-latihan dengan gerak maju. Misalnya dalam latihan lari zig-zag

seorang atlet akan mempunyai beban lebih apabila waktu yang harus

ditempuh lebih dipercepat. Lari zig-zag 50 m yang ditempuh dalam

10 detik akan lebih berat dibanding ditempuh dalam 12 detik.

b. Berat beban dapat dipindahkan (kilogram) pada latihan-latihan

dengan beban atau alat-alat pembantu lain (dapat juga beban dari

berat badannya sendiri).

215

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

2. Jangka waktu

Pada latihan gerak maju faktornya adalah waktu. Suatu jarak yang

ditempuh oleh atlet menentukan jangka waktu latihan ditentukan oleh

waktu yang disebut dengan seri.

3. Jangka waktu pemulihan

Baik di antara latihan ulangan gerak maju, maupun antarseri latihan

dengan hambatan, jangka waktu pemulihan dinyatakan dalam faktor

waktu. Jangka waktu pemulihan tergantung dari beratnya dan jangka

waktu dari waktu latihan.

4. Jumlah ulangan-ulangan

Pada latihan gerak maju, jumlah ulangan-ulangan dimaksudkan

sekian kali jarak yang harus ditempuh dengan waktu yang sama. Pada

latihan dengan hambatan jumlah ulangan dinamakan jumlah seri-seri/set.

C. Cara Melakukan Latihan Sirkuit

Tujuan Pembelajaran

Pada pembelajaran ini, Anda diharapkan mampu mengidentifikasi cara

melakukan latihan sirkuit.

Cara melakukan latihan sirkuit dapat dilakukan dengan melakukan

latihan sebagai berikut.

1.

Dalam suatu daerah atau ar

ea tertentu ditentukan beberapa pos,

misalnya 10 pos.

2. Pada setiap pos, siswa diharuskan melakukan suatu bentuk latihan

tertentu.

3. Biasanya berbentuk latihan-latihan

kondisi fisik, seperti kekuatan,

kecepatan, kelincahan, daya tahan,

dan sebagainya.

4. Latihan dapat dilakukan tanpa

atau dengan menggunakan bobot/

beban.

5.

Bentuk-bentuk latihan pada setiap

pos adalah: lari-lari, zig-zag, pull-

up, lempar bola medicine, square

jump, naik turun tambang, press,

squat thrust, rowing, dan lari 200

meter secepatnya.

Gambar 14.1 Pull up

216

Bab 14

Kebugaran Jasmani (latihan sirkuit)

Dalam melakukan setiap bentuk latihan sirkuit, guru/pembina dapat

menentukan variasi-variasi sebagai berikut.

1. Harus dilakukan sekian repetisi.

2. Harus melakukan sebanyak mungkin repetisi dalam waktu, misalnya

15 detik.

3. Dapat ditetapkan apakah setelah setiap bentuk latihan masa ada

istirahat (misalnya 15 detik) atau tidak.

Langkah-langkah melakukan latihan sirkuit yaitu sebagai berikut.

a. Persiapkan lapangan dan alat-alat yang akan digunakan untuk

latihan sirkuit. Setiap siswa diberi penjelasan mengenai bagaimana

setiap bentuk latihan di setiap pos harus dilakukan. Demikian pula

berapa ulangan atau berapa kali setiap bentuk latihan tersebut harus

dilakukan.

b. Setiap siswa disuruh mencoba melakukan setiap bentuk latihan yang

telah ditentukan tersebut di setiap pos, agar mereka lebih mengenal

setiap bentuk latihan sehingga kesalahan dalam melaksanakannya

nanti dapat dihindari atau ditekan sekecil mungkin.

c. Siswa mulai melakukan latihan sirkuit dan berusaha dengan sebaik-

baiknya untuk menyelesaikan sirkuit dalam waktu yang sesingkat-

singkatnya. Waktu diambil untuk menentukan berapa lama waktu

yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu sirkuit.

d. Jika selesai melakukan sirkuit, waktu dicatat dengan teliti hingga

sepersepuluh detiknya, dan waktu yang dibutuhkannya untuk

menyelesaikan satu sirkuit tersebut. Waktu ini disebut "

Initial trial

time

" atau waktu yang dicatat kali pertama ia menyelesaikan tugas

tersebut.

e. Atas dasar

initial trial time

ini kemudian ditetapkan suatu target waktu

yaitu waktu sasaran yang harus dicapainya kelak. Target waktu ini

biasanya ditetapkan 1/3 lebih singkat dari initial trial time-nya.

Contohnya apabila

initial trial time

adalah 5 menit 30 detik atau

330 detik maka target waktu adalah 330 – 1/3

u

330 detik = 220 detik

atau 3 menit 40 detik. Untuk mencapai target waktu ini memang berat

dan dibutuhkan waktu yang lama. Mungkin pula target waktu ini tidak

akan pernah tercapai oleh siswa. Akan tetapi, dengan perbaikan waktu

pada setiap kali siswa melakukan latihan sirkuit tersebut, dapat kita

memperkirakan kondisi fisik siswa yang meliputi, daya tahan kecepatan,

kekuatan dan sebagainya sudah meningkat.

217

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

D. Pelaksanaan Latihan Sirkuit

Tujuan Pembelajaran

Pada pembelajaran ini, Anda diharapkan mampu melakukan latihan

sirkuit.

Cara pengaturan pos latihan sirkuit di antaranya dapat dilakukan

sebagai berikut.

1. Pos 1, lari zig-zag; di lapangan ditaruh 10 bola

medicine

(atau 10

kursi-kursi, 5 di kiri dan 5 di kanan berjarak 4 m antara setiap bola).

2. Pos 2, chest-pass dengan menggunakan bola basket sebanyak 20

kali.

3. Pos 3, sit-up 10 kali dengan beban 2 kg di belakang leher.

4. Pos 4, wall-bouncing dengan bola medicine, sebanyak 10 lemparan.

5. Pos 5, squat jump: beban ditaruh di atas pundak, kemudian lompat-

lompat dengan kedua kaki bersama-sama sejauh 10 m dan kembali

lagi. Berat beban kira-kira 15 kg.

6. Pos 6, naik turun tangga.

7. Pos 7, press 10 kali. Berat beban kira-kira 20 kg.

8. Pos 8, menendang bola sepak ke tembok, 10 kali dengan kaki kiri dan

kaki kanan.

9. Pos 9, rowing 10 kali. Berat beban 20 kg

10. Pos 10, lari 400 m secepatnya.

Gambar 14.2 Diagram latihan sirkuit.

Pos 10

Lari 400 m

Pos 9

Rowing

Pos 8

Tendang

Bola

Pos 7

Press

Pos 6

Naik turun tangga

CIRCUIT TRAINING

Pos 1

Lari zig-zag

Pos 2

Chest Pass

Pos 3

Sit up

Pos 4

Wall - bouncing

Pos 5

Squat jump

218

Bab 14

Kebugaran Jasmani (latihan sirkuit)

E. Tes dan Pengukuran Kebugaran Jasmani

Tujuan Pembelajaran

Pada pembelajaran ini, Anda diharapkan mampu melakukan tes dan

pengukuran kebugaran jasmani.

1. Fungsi Tes Kebugaran Jasmani

Fungsi tes kebugaran jasmani dalam program pengajaran Pendidikan

Jasmani di Sekolah Menengah Atas adalah sebagai berikut.

a. Mengukur kemampuan fisik siswa.

b. Menentukan status kondisi fisik siswa.

c. Menilai kemampuan fisik siswa sebagai salah satu tujuan pengajaran

Pendidikan Jasmani.

d. Mengetahui perkembangan kemampuan fisik siswa.

e. Sebagai bahan untuk memberikan bimbingan dalam meningkatkan

kebugaran jasmani.

f.

Sebagai salah satu bahan masukan dalam memberikan nilai pelajaran

Pendidikan Jasmani.

2. Tes dan Pengukuran Kebugaran Jasmani

Tes kebugaran jasmani, terdiri atas 5 butir tes, dengan rangkaian butir

tesnya yaitu: (1) lari cepat (60 meter), (2) angkat tubuh (

pull-up

/30 detik

untuk putri dan 60 detik untuk putra), (3) baring duduk (

sit up

/60 detik),

(4) loncat tegak (

vertical jump

), dan (5) lari jauh (1000 M untuk putri dan

1200 meter untuk putra).

a. Tujuan

Untuk mengukur kemampuan fisik siswa dan menentukan tingkat

kesegaran jasmani siswa.

b.

Alat dan fasilitas

1) Lintasan lari atau lapangan yang datar tidak licin.

2) Stopwatch.

3) Bendera start dan tiang pancang.

4) Nomor punggung/dada.

5) Palang tunggal.

6) Papan berskala dengan ukuran 30

u

150 cm dan berwarna gelap.

7) Serbuk kapur.

8) Penghapus.

9) Formulir pencatat hasil tes dan alat tulis.

219

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

c. Butir-butir tes

1) Tes lari cepat 60 meter.

2) Tes angkat tubuh (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra).

3) Tes baring duduk 60 detik.

4) Tes loncat tegak.

5) Tes lari jauh (1000 meter untuk putri dan 1200 meter untuk

putra).

d. Pelaksanaan tes

1) Tes lari cepat 60 meter;

a) Tujuan : Mengukur kecepatan lari seseorang.

b)

Alat/fasilitas : Lintasan lari, peluit,

stopwatch

, bendera

start dan tiang pancang.

c) Pelaksanaan

(1) Siswa berdiri di belakang garis start dengan sikap berdiri.

(2) Apabila ada aba-aba "ya" siswa lari ke depan secepat

mungkin menempuh jarak 60 meter.

(3) Pada saat siswa menyentuh/melewati garis finis stopwatch

dihentikan.

d) Cara memberi skor:

Skor hasil tes yaitu waktu yang dicapai oleh pelari untuk

menempuh jarak 60 meter. Waktu dicatat sampai persepuluh

detik.

Gambar 14.3 Tes lari cepat 60 meter.

2) Tes angkat tubuh (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra)

a) Tujuan

: Mengukur kekuatan dan daya tahan otot

lengan dan otot bahu.

b)

Alat/fasilitas : Lantai, palang tunggal,

stopwatch

dan

formulir pencatat hasil.

220

Bab 14

Kebugaran Jasmani (latihan sirkuit)

c) Pelaksanaan:

(1) Siswa bergantung pada palang tunggal sehingga kepala,

badan dan tungkai lurus.

(2) Kedua lengan dibuka selebar bahu dan keduanya lurus.

(3) Siswa mengangkat tubuhnya dengan membengkokkan

kedua lengan sehingga dagu menyentuh atau melewati

palang tunggal, lalu kembali ke sikap semula.

(4) Lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang, tanpa

istirahat selama 30 detik untuk putri dan 60 detik untuk

putra.

d) Cara memberi skor:

Skor hasil tes yaitu jumlah angkat tubuh yang dilakukan

dengan benar selama 30 detik untuk putri dan 60 detik untuk

putra. Setiap gerakan angkat tubuh yang tidak benar diberi

nilai 0 (nol).

Gambar 14.4 Tes angkat tubuh.

3) Tes baring duduk 60 detik

a) Tujuan

: Mengukur kekuatan dan daya tahan otot

perut.

b)

Alat/fasilitas : Lantai, palang tunggal, stopwatch dan

formulir pencatat hasil.

c) Pelaksanaan:

(1) Siswa berbaring di atas lantai/rumput, kedua lutut

ditekuk lebih 90

O

.

(2) Kedua tangan dilipat dan diletakkan di belakang kepala

dengan jari-jari tangan saling berkaitan dan kedua

lengan menyentuh lantai.

(3) Salah seorang teman membantu memegang dan menekan

kedua pergelangan kaki, agar kaki tidak terangkat.

221

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

(4) Apabila ada aba-aba "ya", siswa bergerak mengambil

sikap duduk sehingga kedua sikunya menyentuh paha,

kemudian kembali ke sikap semula.

(5) Lakukan gerakan itu berulang-ulang dengan cepat tanpa

istirahat dalam waktu 60 detik.

d) Cara memberi skor:

Skor hasil tes yaitu jumlah baring duduk yang dilakukan

dengan benar selama 60 detik. Setiap gerakan angkat tubuh

yang tidak benar diberi nilai 0 (nol).

Gambar 14.5 Tes baring duduk.

4) Tes loncat tegak (

vertical jump

)

a) Tujuan : Mengukur daya ledak (

tenaga eksplosif

)

otot tungkai.

b)

Alat/fasilitas :

Dinding, papan berwarna gelap berukuran

(30

u

150cm) berskala satuan ukuran

sentimeter yang digantung pada dinding

dengan ketinggian 150 cm, dan jarak

antara lantai dengan papan adalah nol,

serbuk kapur dan alat penghapus, serta

formulir pencatat hasil.

c) Pelaksanaan:

(1) Siswa berdiri tegak dekat dinding, kedua kaki berada

dekat papan dinding di samping tangan kiri atau

kanannya.

(2) Kemudian tangan yang berada dekat dinding diangkat

lurus ke atas, telapak tangan ditempelkan pada papan

berskala sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya.

(3) Kedua tangan lurus berada di samping badan kemudian

siswa mengambil sikap awalan dengan membengkokkan

kedua lutut dan kedua tangan diayun ke belakang.

(4) Seterusnya siswa meloncat setinggi mungkin sambil

menepuk papan berskala dengan tangan yang terdekat

222

Bab 14

Kebugaran Jasmani (latihan sirkuit)

dengan dinding sehingga meninggalkan bekas raihan

pada papan berskala. Tanda ini menampilkan tinggi

raihan loncatan siswa tersebut.

d) Cara memberi skor:

Ambil tinggi raihan yang tertinggi dari ketiga kali loncatan,

sebagai hasil tes loncat tegak. Hasil loncat tegak diperoleh

dengan cara hasil raihan tertinggi dari salah satu loncatan

tersebut dikurangi tinggi raihan tanpa loncatan. Contoh:

Tinggi raihan tanpa loncatan 150 cm, sedangkan tinggi

raihan loncatannya mencapai 210 cm maka skor tegaknya

yaitu 210 cm – 150 cm = 60 cm.

Gambar 14.6 Tes loncat tegak.

5) Tes lari jauh (1.000 meter untuk putri dan 1.200 meter untuk

putra)

a) Tujuan

:

Mengukur daya tahan paru jantung (cardio

respiratory endurance).

b)

Alat/fasilitas :

Lapangan, bendera start, peluit,

stopwatch

,

nomor dada, tanda/garis start dan finis,

serta formulir pencatat hasil.

c) Pelaksanaan:

(1) Siswa berdiri di belakang garis start. Pada aba-aba "siap",

siswa mengambil sikap start berdiri untuk siap berlari.

(2) Pada aba-aba "ya" siswa berlari menuju garis finis,

dengan menempuh jarak (1.000 meter untuk putri dan

1.200 meter untuk putra).

(3) Bila ada siswa yang mencuri start maka siswa tersebut

harus mengulangi tes tersebut.

223

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

d) Cara memberi skor:

Hasil yang dicatat sebagai skor lari 1.000 meter (putri)

dan 1.200 meter (putra) adalah waktu yang dicapai dalam

menempuh jarak tersebut. Hasil dicatat sampai persepuluh

detik.

6) Kriteria/norma tes kesegaran jasmani Indonesia (untuk siswa SMA

usia 16–19 tahun).

Klasifikasi Nilai

Jenis Kelamin

Putra

Putri

Baik sekali

288–ke atas

206–ke atas

Baik

176–227

134–205

Sedang

127–175

80–133

Kurang

78–126

39–79

Kurang sekali

Sampai dengan 77 Sampai dengan 38

Sistem latihan sirkuit diperkenalkan oleh Morgan dan Adamson pada tahun

1953 di

University of Leeds

di Inggris. Latihan sirkuit tersebut semakin

populer dan diakui oleh banyak kalangan sebagai suatu sistem latihan

yang dapat memperbaiki keseluruhan dari tubuh.

Bentuk-bentuk latihan dalam sirkuit adalah kombinasi dari semua unsur

fisik. Cara melakukan latihan sirkuit beberapa pos, misalnya 10 pos; di

setiap pos, siswa diharuskan melakukan suatu bentuk latihan tertentu;

biasanya berbentuk latihan-latihan kondisi fisik seperti kekuatan, kecepatan,

kelincahan, daya tahan, dan sebagainya. Latihan sirkuit dapat dilakukan

tanpa atau dengan menggunakan bobot/beban dan bentuk-bentuk latihan

tersebut seperti: lari-lari, zig-zag, pull-up, lempar bola medicine, square

jump, naik turun tambang, press, squat thurst, rowing, dan lari 200 meter

secepatnya.

• Tes bugar jasmani Indonesia untuk siswa SMA, terdiri atas 5 butir tes,

dengan rangkaian butir tesnya, yaitu: (1) lari cepat (60 meter), (2) angkat

tubuh (pull-up/30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra), (3) baring

duduk (sit up/60 detik), (4) loncat tegak (vertical jump), dan (5) lari jauh

(1000 m untuk putri dan 1200 meter untuk putra).

Rangkuman

224

Bab 14

Kebugaran Jasmani (latihan sirkuit)

Tugas

Setelah menguasai materi pada bab ini, cobalah praktikkan tes angkat tubuh!

Re

À

eksi

Setelah mempelajari bab ini, bagian manakah yang paling Anda sukai? Bagian

mana pula yang belum Anda pahami? Diskusikan dengan guru Anda, agar

Anda lebih menguasai materi dalam bab ini!

Nilai-nilai Olahraga

Setelah mempelajari bab ini, nilai-nilai olahraga apakah yang Anda

peroleh? Apakah terdapat nilai-nilai kedisiplinan atau kerjasama?

Uji Kompetensi

A. Aspek Kognitif

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Latihan Sirkuit diperkenalkan oleh ....

a. Fer Hendrik Ling

d. James A. Naismith

b. Morgan and Adamson

e. William Cooper

c. William G. Morgan

2. Latihan yang merupakan kombinasi dari semua unsur fisik disebut ....

a. interval training

d. total training

b. circuit training

e. speed training

c. power training

3. Latihan sirkuit biasanya disusun dalam bentuk ....

a. lonjong

d. menyerong

b. berjajar

e. segi lima

c. lingkaran

4. Waktu yang dibutuhkan siswa untuk menyelesaikan satu sirkuit disebut

....

a. initial trial time

d. last time

b. watch time

e. last minute

c. square time

225

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

5. Tes untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan otot

bahu adalah ....

a. tes lari cepat 60 meter

d. tes loncat tegak

(vertical jump)

b. tes angkat tubuh

e. tes lari jauh

c. tes baring duduk 60 detik

6. Tes untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut adalah ....

a. tes lari cepat 60 meter

d. tes loncat tegak

(vertical jump)

b. tes angkat tubuh

e. tes lari jauh

c. tes baring duduk 60 detik

7. Tes untuk mengukur daya ledak

(tenaga eksplosif)

otot tungkai

adalah ....

a. tes lari cepat 60 meter

d. tes loncat tegak

(vertical jump)

b. tes angkat tubuh

e. tes lari jauh

c. tes baring duduk 60 detik

8. Tes untuk mengukur daya tahan paru jantung adalah ....

a. tes lari cepat 60 meter

d. tes loncat tegak

(vertical jump)

b. tes angkat tubuh

e. tes lari jauh

c. tes baring duduk 60 detik

9. Latihan yang dapat meningkatkan dan mengembangkan daya tahan

jantung dan paru berupa bentuk latihan yang memaksa tubuh untuk

bekerja dalam waktu yang lamanya lebih dari ....

a. 6 menit

d. 9 menit

b. 7 menit

e. 10 menit

c. 8 menit

10. Kemampuan untuk berubah posisi dan arah secepat mungkin sesuai

dengan situasi yang dihadapi dan dikehendaki adalah ....

a. daya tahan paru jantung d. daya ledak otot

b. kelincahan

e. fleksibilitas

c. kecepatan

B. Aspek Psikomotor

Perhatikan dan lakukan perintah di bawah ini!

1. Lakukanlah tes lari cepat 60 m dengan bimbingan dari guru Anda!

2. Lakukanlah tes angkat tubuh dengan menggunakan alat yang

sederhana! Latihan ini dilakukan selama 30 detik untuk putri dan 60

detik untuk putra!

3. Lakukan tes baring duduk dengan waktu selama 60 detik, dengan

bantuan salah seorang teman Anda!

* * *